Misteri Gunung Salak



"Nota protes dilayangkan oleh pemerintah Rusia ke Indonesia terkait tragedi pesawat Sukhoi di Gunung Salak. Pihak Rusia memprotes, mengapa Indonesia tidak menginformasikan bahwa ada buah salak sebesar gunung di dekat bandara Halim Perdana Kusumah". Itulah sepenggal joke yang beredar di dunia maya. Bukan bermaksud menertawakan tragedi yang memakan korban puluhan nyawa tersebut, tapi sekedar ingin mengilustrasikan betapa hebohnya pembicaraan tentang gunung yang berdiri anggun di selatan kota Bogor itu.
Ya, Gunung Salak saat ini menjadi daerah yang sering disebut dalam pemberitaan media dalam maupun luar negeri, terkait dengan menghilangnya pesawat Rusia jenis Sukhoi Super Jet 100, Rabu (9/5/2012). Gunung Salak kokoh berdiri di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat. Banyak pecinta alam mengungkapkan kekaguman atas keindahan gunung ini dengan cara melakukan pendakian.
Namun di balik kecantikan gunung setinggi 2.221 meter itu, tersimpan misteri yang belum terungkap hingga kini. Selain memiliki panorama yang indah, gunung Salak dilingkupi udara yang sejuk. Karena itu, gunung tersebut menjadi salah satu lokasi favorit para pendaki gunung.
Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di dalamnya terdapat Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Nama gunung Salak, ternyata bukanlah berasal dari nama buah, namun sesungguhnya Salak, berasal dari kata sansekerta 'Salaka' yang berarti perak.
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Tercatat terjadi beberapa kali letusan sejak tahun 1600-an diantaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Sementara itu letusan Gunung Salak terakhir berlangsung pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
Gunung setinggi 2221 m di atas permukaan laut (dpl) tersebut memiliki beberapa puncak. Puncak tertinggi disebut Salak I setinggi 2211 m dpl disusul kemudian puncak Salak II setinggi 2180 m dpl dan puncak Sumbul setinggi 1926 m dpl.
Menurut masyarakat Sunda Wiwitan yang banyak menempati daerah seputar gunung tersebut, Gunung Salak merupakan tempat yang dianggap suci lantaran dipercaya sebagai tempat terakhir dari Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran. Karena dianggap keramat, tidak mengherankan jika sejumlah pendaki gunung kerap menemui para 'penziarah' yang datang untuk berdoa memohon berkah kepada para leluhur.
Ada yang menyebutkan pula, Gunung Salak merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin. Karena tidak mengherankan, jika menyusuri jalan menuju puncak, terdapat beberapa situs pemujaan hingga makam keramat yang dipercaya merupakan makam Embah Gunung Salak.
Selain itu, ada pula cerita yang menyebutkan, lantaran 'keangkeran' Gunung Salak, sehingga membuat lokasi itu dijadikan tempat penyimpanan harta Belanda berupa emas, saat menjajah Indonesia.
Usman, warga sekitar gunung, mengungkap beragam kisah mistis kerap terjadi di Gunung Salak. Mitos-mitos seputar Gunung Salak secara turun temurun diceritakan pada keturunan warga sekitarnya. "Terutama di kawasan kawah Ratu yang agak rawan. Racun yang muncul dari kawah sangat berbahaya jika terhirup dan dikenal sebagai kawasan yang 'haram untuk dilintasi," ujarnya. Karena sangat berbahaya, maka tidak ada pesawat yang berani melintas secara tegak lurus melewati kawasan tersebut karena bisa berujung petaka.
Selain itu di beberapa bagian lereng seringkali terjadi longsoran yang dapat membahayakan para pendaki. Jurang-jurang di wilayah Gunung Salak terbilang terjal dan dalam dengan kedalaman berkisar 100 hingga 400 meter.
Menurut data, pada April 1987 silam, tujuh siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur ditemukan tewas setelah terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman 400 meter di punggung gunung.
Data dari Wikipedia menyebutkan bahwa Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini.
Gunung ini memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula. Hal ini dikarenakan di jalur yang dilewati jarang ditemukan cadangan air. Meski tergolong sebagai gunung yang rendah, tetapi Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.
Untuk tipe gunung serendah itu, Gunung Salak termasuk memiliki medan yang tergolong sulit ditembus. itu sebabnya gunung ini sangat cocok dijadikan lokasi latihan oleh berbagai kalangan pencinta alam dan militer.
Di wilayah gunung Salak, untuk mencari sumber mata air saja, pendaki tidak boleh sembarangan mengambilnya dari anak-anak sungai disana karena hampir semua air di sungai tersebut masih mengandung sulfur yang berbahaya untuk tubuh.
Di kawahnya yang juga disebut “kawah ratu” masih terdapat sumber sulfur dan belerang baik berupa gas, uap ataupun kubangan yang panas dan mendidih. Pernah juga siswa-siswa SMP di Jawa Barat dan jjuga masih ada sederet peristiwa di wilayah “kawah ratu” ini yang meninggal dunia. Ini diakibatkan kawah tersebut dapat dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang dapat meracuni paru-paru.
Karena kondisi inilah, maka Kawah Ratu dianggap angker dan berbahaya oleh para pencinta alam. Padahal itu semua adalah fakta alamiah yang dapat dijelaskan oleh ilmu atau science. Namun justru di daerah kawah inilah yang merupakan salah satu area yang paling terkenal dan selalu dikunjungi baik oleh para pendaki dan traveller yang sedang adventure  ke Gunung Salak.
Jauh sebelum ramai dibicarakan tentang wilayah Gunung Salak yang berbahaya untuk dilintasi, kecelakaan pesawat juga sudah terjadi. Pada 10 Oktober 2002, pesawat Trike bermesin PKS 098 juga jatuh di Lido, Bogor dengan satu orang korban tewas. Disusul kemudian pada 29 Oktober 2003, helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, yang masih berada di wilayah Gunung Salak.
Berikutnya, tercatat lima kecelakaan pesawat di kawasan Gunung Salak sudah terjadi. Terakhir, pekan lalu pesawat buatan Rusia, Sukhoi SJ 100 jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah berkeping-keping. Pesawat tersebut dioperasikan oleh pilot senior Aleksander Yablontsev, co-pilot Aleksander Kochetkov. Tragedi itu memakan korban 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Russia, 2 orang Italia, satu orang warga negara Perancis dan satu orang warga negara Amerika.
Lokasi ditemukannya puing-puing pesawat asal Rusia tersebut, tidak jauh dari lokasi ditemukannya bangkai pesawat pesawat Cassa 212 milik TNI AU yang jatuh pada Muni 2008 yang menewaskan 18 orang penumpang serta awaknya. (HP dari berbagai sumber)
 

Misteri Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak

Misteri 5 Penyambut Tim SAR di Gunung Salak
Bangkapos.com - Jumat, 18 Mei 2012 10:34 WIB
Gunung_Salak4.jpg
tribunnews.com
Lereng Gunung Salak
BANGKAPOS.COM, BOGOR --  Tim SAR Gabungan tiba di Puncak Manik. Ada lima orang yang menanti kedatangannya dengan tubuh yang serba bersih.
"Lalu saya bersalaman. Dia bilang kamu sudah sampai, tempatnya di sebelah sana," tutur Surya salah seorang anggota Tim SAR Gabungan kepada Tribunnews.com.
Lima orang yang dimaksud, menurut pengakuan Surya adalah penunggu Gunung Salak. Percaya atau tidak, saat tim sudah mengetahui lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, namun kesulitan ke tempat tujuan.
Surya mengaku menelusuri dunia ghoib, kemudian tawasul. Mencari dan memberikan keselamatan kepada tim SAR gabungan yang berusaha menembus lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut.
Setelah itu, lima orang tersebut menghilang entah ke mana. Namun, tentu saja Surya sudah mengetahui siapa sebenarnya mereka. Itulah Gunung Salak yang menuai banyak misteri, empat gunung yang bentuknya melingkar seperti buah salak yang sudah dibuka kulitnya, tentu terlihat ada beberapa bagian. Biasanya ada empat bagian.
Konon, dari keempat gunung tersebut masing-masing punya penghuni sendiri-sendiri. Seperti Puncak Manik atau Puncak Salak Satu yang merupakan gunung paling tinggi dari keempatnya. "Mau bagaimana?, tidak percaya tapi (mahluk ghoib) itu ada," ujar Surya lagi.
Surya yang juga ikut dalam pencarian jatuhnya pesawat Cassa yang jatuh di Gunung Salak pada tahun 2008 silam, apa yang dilakukannya saat ini sama dengan saat mencari tempat jatuhnya pesawat Cassa di Tenjolaya. "Jatuhnya pesawat Sukhoi ini berada di balik tebing jatuhnya pesawat Cassa," ucapnya.
Saat berada di Gunung Salak, tidak bisa seenaknya saja kita bicara atau berperilaku, harus menjaga sopan santun. "Jangan pernah sombong di sana," ucapnya.
Di Gunung Salak harus lurus niatnya, kalau ada saja sedikit ingin menunjukkan diri cuaca akan cepat berubah sehingga proses evakuasi menjadi sulit. "Kita harus niatkan untuk kegiatan kemanusiaan bukan untuk yang lain-lain," ujarnya.
Karena niat itu, sang penghuni Gunung Salak pun merestui Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi, sejak hari Jumat, proses evakuasi didukung cuaca cerah.
Namun, setelah Makam Mbah Gunung Salak tertimpa logistik sehingga hancur, cuaca pun langsung berubah, kabut tebal menyelimuti puncak salak sehingga menghambat proses evakuasi.
 

Kejadian Aneh

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit.
Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
  • Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
  • Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
  • Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
  • Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
 

UHT 1 TIK

 

My Profil

Nama: Anan Gilang Pratama

TTL: Jakarta, 18 September 1997

Anak Ke: 1

Alamat: Bauresan RT 03 / RW 01 Giritirto, Wonogiri

Pacar: Belum Punya

Sekolah: SMPN 1 SELOGIRI

Karakter: Baik, Sabar tapi kalo emosi bahaya, Penyayang, Perhatian.

Zodiak: Virgo

Shio: Kerbau