Misteri 5 Penyambut Tim SAR di Gunung Salak
Bangkapos.com - Jumat, 18 Mei 2012 10:34 WIB
tribunnews.com
Lereng Gunung Salak
Berita Terkait
BANGKAPOS.COM, BOGOR -- Tim SAR Gabungan tiba di Puncak Manik. Ada lima orang yang menanti kedatangannya dengan tubuh yang serba bersih.
"Lalu
saya bersalaman. Dia bilang kamu sudah sampai, tempatnya di sebelah
sana," tutur Surya salah seorang anggota Tim SAR Gabungan kepada Tribunnews.com.
Lima
orang yang dimaksud, menurut pengakuan Surya adalah penunggu Gunung
Salak. Percaya atau tidak, saat tim sudah mengetahui lokasi jatuhnya
pesawat Sukhoi Superjet 100, namun kesulitan ke tempat tujuan.
Surya mengaku menelusuri dunia ghoib, kemudian tawasul. Mencari dan memberikan keselamatan kepada tim SAR gabungan yang berusaha menembus lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut.
Setelah
itu, lima orang tersebut menghilang entah ke mana. Namun, tentu saja
Surya sudah mengetahui siapa sebenarnya mereka. Itulah Gunung Salak yang
menuai banyak misteri, empat gunung yang bentuknya melingkar seperti
buah salak yang sudah dibuka kulitnya, tentu terlihat ada beberapa
bagian. Biasanya ada empat bagian.
Konon,
dari keempat gunung tersebut masing-masing punya penghuni
sendiri-sendiri. Seperti Puncak Manik atau Puncak Salak Satu yang
merupakan gunung paling tinggi dari keempatnya. "Mau bagaimana?, tidak
percaya tapi (mahluk ghoib) itu ada," ujar Surya lagi.
Surya
yang juga ikut dalam pencarian jatuhnya pesawat Cassa yang jatuh di
Gunung Salak pada tahun 2008 silam, apa yang dilakukannya saat ini sama
dengan saat mencari tempat jatuhnya pesawat Cassa di Tenjolaya.
"Jatuhnya pesawat Sukhoi ini berada di balik tebing jatuhnya pesawat
Cassa," ucapnya.
Saat
berada di Gunung Salak, tidak bisa seenaknya saja kita bicara atau
berperilaku, harus menjaga sopan santun. "Jangan pernah sombong di
sana," ucapnya.
Di
Gunung Salak harus lurus niatnya, kalau ada saja sedikit ingin
menunjukkan diri cuaca akan cepat berubah sehingga proses evakuasi
menjadi sulit. "Kita harus niatkan untuk kegiatan kemanusiaan bukan
untuk yang lain-lain," ujarnya.
Karena
niat itu, sang penghuni Gunung Salak pun merestui Tim SAR Gabungan
melakukan evakuasi, sejak hari Jumat, proses evakuasi didukung cuaca
cerah.
Namun,
setelah Makam Mbah Gunung Salak tertimpa logistik sehingga hancur,
cuaca pun langsung berubah, kabut tebal menyelimuti puncak salak
sehingga menghambat proses evakuasi.
0 komentar:
Posting Komentar